Fenomena frost atau embun upas di Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl) menjadi salah satu daya tarik kunjungan wisatawan, karena mereka penasaran dengan fenomena tersebut.
“Embun upas dilaporkan terlihat di sejumlah titik, di antaranya Resort Ranupani dan Ranu Kumbolo, di jalur pendakian Gunung Semeru. Bukit Penanjakan dan lautan pasir berbisik Gunung Bromo.” kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat pada Selasa (2/7).
Menurutnya fenomena embun upas di kawasan TNBTS tersebut terjadi sejak 16 Juni 2019. Hal ini terjadi karena memasuki musim kemarau dan suhu udara pada malam hari bisa mencapai nol derajat Celsius.
Baca juga: KLB Hepatitis A di Pacitan, Cincau dan Air Diduga Jadi Sumber Penularan
Embun upas di Cemoro Lawang dan lautan pasir Gunung Bromo terlihat pada 17 Juni 2019 karena suhu di kawasan itu berkisar 10 hingga 12 derajat Celsius pada siang hari.
“Sedangkan frost di kawasan Penanjakan dilaporkan pada 18 Juni 2019 dengan suhu mencapai 5 hingga 10 derajat Celsius. Jika malam hari, suhu di puncak bukit yang biasanya dijadikan tempat melihat matahari terbit itu mencapai 0 derajat Celsius.” tuturnya.
Ia menjelaskan kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo selama Juni 2019 mengalami peningkatan karena memasuki musim libur Lebaran. Lalu dilanjutkan dengan liburan sekolah dengan total jumlah wisatawan sebanyak 94 ribu orang. Rincian lengkapnya 92.800 wisatawan nusantara dan 1.200 wisatawan mancanegara.
Baca juga: Fujifilm Hadirkan Instax Mini LiPlay yang Bisa Menambahkan Suara
“Dengan embun upas di lautan pasir juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang penasaran akan fenomena langka musim kemarau di Gunung Bromo tersebut. Tidak jarang wisatawan yang mengabadikan momen tersebut,” katanya.
Berdasarkan data Balai Besar TNBTS, lanjut dia, jumlah kunjungan wisatawan selama Juni 2019 meningkat tajam dibandingkan pada Mei 2019. Tercatat sebanyak 53 ribu wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
“Kami imbau wisatawan untuk mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk tidak mendekat ke kawah aktif Gunung Bromo dengan radius 1 kilometer yang merupakan batas aman,” ujarnya.
Ada tiga jalur untuk menuju kawasan Gunung Bromo yakni melalui pintu masuk Cemorolawang Resort Pengelolaan Taman Nasional (RPTN) Wilayah Tengger Laut Pasir. Kedua, pintu masuk RPTN Wilayah Gunung Penanjakan, dan pintu masuk Coban Trisula RPTN Wilayah Coban Trisula.
Baca juga: Risiko Pakai Akses Wi-Fi Saat Menginap di Hotel dan Airbnb
Gunung Bromo menjadi salah satu objek wisata favorit dan andalan di Jawa Timur, karena tidak hanya wisatawan domestik yang berkunjung ke sana namun wisatawan mancanegara juga tertarik untuk melihat “sunrise” dari puncak gunung.