5 Tradisi Unik yang Cuma Ada di Bali

Author:

Category:

spot_imgspot_img

Bali yang terkenal dengan keindahan wisaya alam, rupanya juga memiliki beragam kebudayaan dan tradisi unik yang tidak kalah menarik. Tradisi khas Pulau Dewata ini begitu kental dan sarat akan makna. Karena keeksotisannya, tradisi unik tersebut mampu menarik perhatian wisatawan untuk datang ke Pulau Bali. Berikut di bawah ini tradisi-tradisi unik yang hanya bisa kamu jumpai di Bali:

1. Upacara Ngaben

Ngaben merupakan prosesi upacara pembakaran jenazah yang dilakukan oleh penduduk Hindu di Bali. Upacara ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Upacara Ngaben biasanya dilaksanakan selama 3-7 hari. Tujuan diadakannya upacara Ngaben ialah sebagai bentuk bahwa keluarga telah mengikhlaskan mendiang serta agar jenasah dapat pergi dari alam dunia dengan tenang. Setelah dilakukan pembakaran jenazah, abu mendiang akan dihanyutkan di laut atau sungai. Itu merupakan simbol melepaskan roh atau Sang Atma dari belenggu duniawi sehingga dapat bersatu dengan Tuhan.

Ngaben memiliki beberapa jenis di antaranya Ngaben Sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, dan Ngaben Swasta. Jenazah yang dilakukan Ngaben Sawa Wedana akan diawetkan terlebih dahulu. Pada Ngaben Asti Wedana, jenazah telah dikubur lama sehingga yang dibakar hanya tulang belulangnya saja. Ngaben Swasta diperuntukkan bagi jenazah yang meninggal di luar kota atau jasadnya tidak ditemukan. Jasad akan digantikan dengan kayu cendana yang diukir dan diberi aksara magis.

2. Omed-omedan

Omed-omedan memiliki arti saling tarik menarik. Tradisi ini dilakukan oleh sekelompok pemuda pemudi. Kegiatan diadakan sehari setelah peringatan Hari Raya Nyepi. Yang mengikuti kegiatan ini adalah remaja perempuan dan laki-laki yang belum menikah dengan kisaran usia 18-30 tahun. Masyarakat Bali percaya bahwa tradisi ini dapat membangun rasa kebersamaan dan kekeluargaan.

Dahulu, ritual ini sempat diberhentikan. Namun, terjadi kejadian unik di mana dua ekor babi bertengkar di depan pura. Sejak saat itu, Omed-omedan kembali dilakukan sebab masyarakat Bali percaya bahwa itu pertanda buruk. Dalam tradisi Omed-omedan, dibagi dua kelompok putra dan putri. Sebelum pelaksanaan, mereka melakukan sembayang di Pura Banjar. Mereka memohon agar diberi hati yang bersih dan kelancaraan saat melakukan ritual Omed-omedan. Berikutnya, dilanjut dengan pertunjukan Tari Barong Bangkung Barong Babi) untuk mengenang peristiwa babi yang bertengkar.

Pemuda pemudi lantas berhadapan yang diatur oleh polisi adat (pacalang). Pemuda dan pemudi yang berada di barisan depan akan saling memeluk, sementara peserta dari tiap kelompok akan berusaha untuk memisahkan pelukan keduanya. Bila kedua orang tersebut tidak bisa dilepaskan, maka akan disiram air oleh panitia. Kegiatan terus dilakukan bergantian hingga semua peserta mendapat gilirannya. Saat kedua remaja mendekat, mereka akan saling peluk dan cium. Kamu bisa menjumpai kegiatan ini di wilayah Banjar Kaja, Desa Sesetan, Denpasar.

3. Nyakan Diwang

Tradisi unik yang satu ini berupa kegiatan menanak nasi di luar rumah. Kegiatan ini termasuk dalam rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi. Masyarakat Bali akan memasak nasi di pinggir jalan pada pukul 03.00 WITA secara bersama-sama, lalu mereka saling mengunjungi rumah tetangga lainnya tepat pukul 04.00 WITA. Tradisi ini diadakan dengan tujuan mempererat rasa kekeluargaan, silaturahmi, dan solidaritas antar sesama. Selain itu, ritual ini bermaksud untuk pembersihan rumah, terutama dapur.

Dalam pelaksanaannya, masyarakat menggunakan alat penanak nasi tradisional dari tungku dan kayu bakar. Nyakan Diwang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tradisi unik ini bisa kamu temui di wilayah Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Baca juga: 5 Destinasi Wisata Alam Selain Pantai Di Bali. Nggak Kalah Menarik, Lho!

4. Mekare-kare

Nama lain dari mekare-kare adalah perang pandan. Kegiatan ini cukup ekstrim pasalnya orang-orang saling bertarung satu sama lain. Perang pandan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Indra sebagai dewa perang. Tradisi unik ini dilakukan setiap tahun di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali.

Masyarakat Tenganan tidak mengenal kasta. Mereka hanya mempercayai Dewa Indra sebagai dewa dari segala dewa. Mekare-kare rutin diadakan setahun sekali pada bulan kelima sesuai perhitungan kalender Khusus Desa Tenganan Pegringsingan. Jika dilihat dari kalender Masehi jatuh pada bulan Juni.

Dalam pelaksanaannya, peserta yang ikut adalah laki-laki dari segala usia mulai dari anak-anak sampai pria dewasa. Pemain akan bertarung satu lawan satu menggunakan daun pandan berduri sebagai senjata mereka. Pemain juga dilengkapi dengan perisai dari rotan berbentuk lingkaran untuk perlindungan diri.

Perang berlangsung selama satu menit dan dilakukan bergilir dengan peserta lain hingga berjalan tiga jam. Setelah kegiatan selesai, para peserta akan saling bantu mengobati luka akibat sabetan duri menggunakan ramuan tradisional dari campuran parutan kunyit, lengkuas, dan minyak kelapa. Seluruh peserta saling bersalaman dan tidak menyimpan dendam karena mereka melakukannya sebagai bagian dari upacara adat.

5. Ogoh-ogoh

Ogoh-ogoh merupakan salah satu tradisi unik di Bali yang digelar dalam rangka menyambut perayaan Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh berupa patung yang menyimbolkan sifat negatif, keburukan, dan kejahatan di sekitar manusia. Perayaan ini biasanya dibawakan dengan pawai atau parade pada saat sehari menjelang Hari Raya Nyepi. Patung berukuran raksasa tersebut diarak oleh para warga mengelilingi desa. Saat mengarak patung, warga meminum arak dahulu sebagai perwujudan sikap buruk dalam diri manusia. Setelah mengarak, patung tadi akan dibakar hingga tak bersisa.

Parade ogoh-ogoh juga bisa menjadi wadah untuk menyalurkan kreatifitas. Para warga bergotong-royong membuat ogoh-ogoh sebagus mungkin. Boneka raksasa tersebut dibuat dari bahan dasar kerangka bambu yang dilapisi kertas. Namun, seiring perkembangan, bahan yang dipakai semakin bervariasi. Ogoh-ogoh juga bisa dibuat dari kerangka besi dan styrofoam. Kegiatan parade berlangsung dari sore hingga malam hari.

Itu dia beberapa tradisi unik khas Bali. Bila ingin menyaksikan langsung tradisi tersebut, pastikan untuk mengecek waktu-waktu tertentu pelaksanaannya.

**

Tentang Penulis

Inspirasi Pagi merupakan bagian dari salah satu website yang dikembangkan oleh Kinetic Indonesia. Kamu bisa menemukan artikel menarik lainnya seputar motivasi, kesehatan, olahraga, dan sebagainya. Silakan kunjungi laman Kinetic.id untuk mendapat info seputar digital marketing, even planner, brand activator, hingga pemesanan booth.

spot_img

Read More

Related Articles