Sahabat Pagi sudah punya rencana untuk berpergian akhir tahun ini tapi belum tahu kemana? Kalau Sahabat suka berpergian ke luar negeri, coba deh sekarang keliling sekitar Indonesia aja. Nah, coba pergi ke Banyuwangi. Banyuwangi, sebuah provinsi yang sering kamu lewatin sebagai “jembatan” dari pulau Jawa ke pulau Bali. Apa saja yang harus kamu kunjungi di Banyuwangi, sih? Inilah 6 tempat yang harus dikunjungi di Banyuwangi!
First thing first, kamu harus tahu kalau Banyuwangi merupakan bahasa Jawa dari “air yang harum” yang berasal dari legenda Sri Tanjung.
Kawah Ijen

Kawah Ijen terletak di ketinggian 2,368 meter. Kawah sepanjang 2 kilometer ini dikelilingi dinding kaldera setinggi 300 hingga 500 meter. Kawah Ijen ini terkenal dengan fenomena alam bernama “Blue Fire” atau api biru yang merupakan reaksi dari gas natural bumi, yakni sulfur, ketika bertemu dengan tingkatan oksigen tertentu. Nggak perlu ke Islandia deh buat lihat Blue Fire. Nah, ini pas banget, kalau kamu suka petualangan, kamu harus mendaki gunung dengan kedalaman 200 meter hingga kemiringan 40 derajat selama tiga jam, mengandung kadar asam tingi, dan menunggu pagi buta. Tapi worth it banget, kok.
FYI, fenomena ini sudah ditemukan pada tahun 1950 oleh para penambang yang telah bekerja di gunung ini. Namun, baru terekspos di tahun 2014.
Baca juga : Nikmati Pesona Banyuwangi di Banyuwangi Batik Festival
Pantai G-Land

Pantai G-Land atau Pantai Plengkung ini sangat populer di kalangan para surfer, nih. Tempat ini mendapatkan predikat “The Seven Giant Waves Wonder” oleh para surfer karena ketinggian ombak legendaris yang hingga setinggi 6 meter. Wih! Bahkan, para surfer ini menglaim bahwa ombak di pantai ini terbaik kedua setelah Hawaii. Saat yang tepat untuk surfing adalah bulan Juli dan September.
Air Terjun Lider

Air Terjun Lider terletak hampir 60 meter di ketinggian 1,300 meter di atas permukaan laut. Dari air terjun pertama, terdapat empat air terjun kecil. Air Terjun Lider terletak di Sragi, Sumber Arum, Songgon. Air Terjun ini merupakan air terjun tertinggi yang ada di Banyuwangi, loh.
Pantai Pulau Merah

Nama Pantai Pulau Merah sebenarnya berasal dari sebuah bukit yang tak jauh dari pesisir pantai tersebut. Bukit tersebut memiliki tanah bewarna merah, penuh pepohonan namun akan muncul sedikit kemerahan saat petang. Sahabat bisa mengunjungi Pantai Merah saat air surut.
Oh ya, karena ada budaya Hindu yang lekat, terdapat Candi Tawang Alun di dekat sini yang bisa kamu kunjungi. Juga, biasanya, ada acara prosesi agama Hindu di Pantai Pulau Merah.
Desa Wisata Osing

Desa Wisata Osing, atau Desa Kemiren, merupakan rumah dari suku Osing. Sebagai tempat cagar budaya, para penduduk desa ini masih menggunakan bahasa asli Osing untuk berkomunikasi dengan masyarakat sekitar. Dengan mengunjungi tempat ini, kamu bisa memelajari budaya asli Banyuwangi seperti rumah-rumah tradisional yang telah menjadi tempat tinggal para suku Osing selama bertahun-tahun. Biasanya rumah-rumah tersebut menjadi tempat pertunjukan seni seperti tari Gandrung, Angklung Paglak, Barong Kemiren, dan Othek.
Baca juga :
Membuat Pizza Dengan Ilmu Fisika? Bagaimana Bisa?
Data Antemortem dan Postmortem, Berikut Pengertiannya.
House of Banyuwangi Batik
Tentu saja, sahabat Pagi belum tentu benar-benar ke Banyuwangi kalau tidak melihat-lihat Batik asli Banyuwangi. Tak hanya Batik tulen, tapi juga modern – pas banget buat sahabat yang suka ngikutin fashion. Sahabat tinggal nginep ataupun sekedar berkunjung di Hotel Santika Banyuwangi dan mampir ke The Using.