Kabut asap kembali menyelimuti kota Palangkaraya, Kabut bercampur bau asap menyengat menganggu warga Palangkaraya.
“Sebelumnya pada sore sampai pagi cuma tercium bau asap. Namun, sejak beberapa hari lalu, pada sore sampai pagi kabut asap mulai terlihat. Bau kebakaran lahan pun semakin tajam,” kata Samsudin, warga Palangkaraya, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (25/8).
Baca Juga : Yuk Wisata ke Hutan Batu Karst!

Meski kabut asap masih terbilang tipis, namun bau asap akibat kebakaran lahan sangat mengganggu warga setempat saat berada di luar rumah, sehingga masker menjadi alternatif yang digunakan warga untuk menutup hidung saat bepergian keluar rumah.
Baca Juga : Kelemahan Xpander jadikan peluang bisnis Aftermarket
Tak hanya menganggu kegiatan diluar rumah dan bekerja, Kabut asap juga menganggu aktivitas mengajar-belajar di sekolah. Beberapa warga telah mengeluhkan batuk, radang tenggorokan dan sesak nafas, mereka juga mengkhawatirkan anak anak mereka akan terkena ispa.
Baca Juga :Â Teknik pemasaran media sosial yang sedang naik daun
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Yayuk Indriarti, mengakui adanya peningkatan penderita Ispa tersebut, namun sebutnya, belum signifikan peningkatannya.
“Kami standby saja, untuk masker maupun obat-obatan, kami imbau warga jika keluar rumah pakau masker, dan banyak minum air putih dan konsumsi vitamin,”ujarnya.
Sementara itu dalam mencegah kebakaran lahan yang semakin meluas polisi makin gencar melakukan patroli keliling dan melakukan policeline terhadap lahan lahan yang terbakar dan menindak tegas para pelaku pembakaran lahan yang ilegal itu.
Dampak dari kebakaran lahan tak hanya berdampak pada kebaikan udara namun juga berdampak di berbagai sektor mulai dari pekerjaan,pendidikan dan kesehatan. Selain menganggu saluran pernapasan kabut asap juga menganggu pengelihatan terlebih lagi dipagi hari pukul 07:00 dan sore hari 17:00. Sekolah sekolah di Palangkaraya saat ini juga telah mengharuskan siswanya untuk memakai masker.
Sampai saat ini, mengacu pada data yang dikeluarkan pusat data dan pengendali operasi BPBD Kalteng, ada 219,4 hektare lahan di Kota Palangka Raya terbakar sejak awal tahun hingga pertengahan Agustus 2018 Terkait hal tersebut, Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto, meminta pemerintah kota serius melakukan pencegahan dan penanggulangan karhutla.