Model Difabel Unjuk Gigi di New York Fashion Week

Author:

Category:

spot_imgspot_img

Selama ini model fashion selalu identik dengan penampilan yang sempurna. Kulit mulus, badan tinggi dan langsing dianggap harus dimiliki para model. Padahal nyatanya nggak loh. Bahkan di acara fashion sebesar New York Fashion Week, model difabel pun turut tampil di runway.

Saat ini, dunia fashion nggak cuma fokus di penampilan aja, tapi juga di beberapa isu sosial. Salah satunya tentang diskriminasi kaum difabel.

Baca juga : Sydney Retail Festival 2018 Ajak Pelaku Fashion Pamerkan Produk

Fashion is a form of self-expression. Kalimat itu mungkin sering ditemui di majalah – majalah fashion.  Munculnya desainer dan model difabel menunjukkan bahwa dunia fashion memang hadir untuk semua kalangan. Perbedaan fisik tidak menghalangi seseorang untuk mengekspresikan dirinya melalui fashion. 

Mindy Scheier, seorang desainer pakaian khusus untuk difabel terinspirasi oleh anaknya yang juga penyandang disabilitas. Kesulitan mencari pakaian untuk anaknya menyadarkan Mindy bahwa ada banyak kaum difabel di Amerika yang juga merasakan hal yang sama.

Baca juga : Dark Green, Tren Warna Fashion Musim Gugur 2018

Karena itu, setelah bergelut di dunia fashion selama dua puluh tahun, Mindy mendirikan Runway of Dreams Foundation. Yayasan ini yakin bahwa pakaian adalah kebutuhan primer bagi manusia, terlepas dari berbagai bentuk fisiknya. Organisasi non profit milik Mindy inilah yang membawa para penyandang disabilitas tampil di New York Fashion Week. 

   sumber : liputan6.com

Sumber : liputan6.com

Di Indonesia, model – model difabel juga pernah tampil di Jakarta Modest Fashion Week, Juli 2018 lalu. Franka Soeira, Founder Modest Fashion Week Global dan Ozlem Sahin, Co-Founder Think Fashion menggandeng atlet – atlet Asean Para Games untuk menggelar runway ini. Project yang dinamakan Dream & Design for Dissabilities ini kedepannya juga akan berkolaborasi dengan komunitas difabel di Indonesia, Turki dan Jerman.

Baca juga : Peringati Hari Pencegahan Bunuh Diri Internasional

Selain membawa isu disabilitas, hadirnya kaum difabel ini juga turut mengkampanyekan isu self-love. Apapun bentuk fisik yang kita miliki kita tetap harus menyayangi diri kita sendiri.

 

 

spot_img

Read More

Related Articles