Kurangi Sampah Plastik dengan No Straw untuk Menyelamatkan Bumi!

0
1545
Sampah plastik

Sampah Plastik di Indonesia

Hasil riset menyatakan bahwa Indonesia mendapatkan juara 2 dunia penyumbang sampah plastik terbesar di dunia, terutama di laut. Sudah banyak media online maupun media massa yang memberitakan bahwa banyak hewan-hewan laut yang mati terdampar karena memakan sampah plastik. Seperti berita bulan November tahun lalu terdapat paus mati terdampar di Wakatobi karena menelan banyak sampah plastik seperti Dalam perut paus ditemukan botol, penutup galon, sandal, botol parfum, bungkus mi instan, gelas minuman, tali rafia, karung terpal, kantong kresek, dan lain-lain. Karena secara harfiah paus tidak bisa membedakan makanan, bukan makanan atau memang habitatnya sudah tercemar sampah plastik.

Baca juga : Kandungan Wardah Series Perfect Bright Mampu Mencerahkan Kulit Seketika

Membahas tentang sampah plastik salah satunya adalah sedotan plastik yang penggunaannya hanya sekali pakai ditambah di Indonesia juga penduduknya mencapai 267 juta jiwa, maka setiap harinya akan memproduksi sampah plastik. Pada tahun 2015-2016 sudah ada gerakan soal limbah plastik dari kantong kresek atau botol air dalam kemasan tapi tak lama ternyata gerakan tersebut tidak lama dan kembali pada kebiasaan awal yaitu menggunakan kantong kresek.

Baca juga : Bisnis Komunitas, Bisnis Wanita Masa Kini

No Straw Challenge

Sumber foto : https://www.tokopedia.com/ela-els/reusable-straw-sedotan-pakai-ulang-sedotan-stainless-paket

Pada tahun 2017 akhir maka digalakkan lagi gerakan tanpa sedotan plastik atau #nostrawcampaign. Gerakan ini mengajak semua masyarakat, pemilik rumah makan atau cafe, pelaku industri agar tidak menyediakan sedotan plastik, peduli dengan dampak sedotan plastik sekali pakai terhadap lingkungan. Dampaknya bukan satu sampai dua tahun tapi butuh waktu bertahun-tahun untuk terurai. Remahan plastik atau mikroplastik dari sedotan yang masuk ke lautan akan dimakan binatang laut yang akhirnya akan dikonsumsi manusia yang memiliki kesimpulan bahwa semua yang bermulai dilakukan oleh manusia dampaknya akan kembali ke manusia juga.

Baca juga : Serba Serbi Jus Seledri: Minuman Ajaib yang Bikin Kulit Halus

Seperti virus yang cepat menyebar, maka gerakan ini sangat didukung oleh masyarakat dan pemilik cafe. Salah satunya restoran cepat saji yang mendukung gerakan ini dan berjalan hingga saat ini. Pada awalnya mungkin masyarakat masih belum terbiasa tetapi seiring berjalannya waktu maka sudah terbiasa dan mulai banyak yang membeli sedotan stainless yang mudah dibawa kemana-mana. Selain itu sudah banyak dijual di toko-toko online ataupun offline dengan berbagai jenis bentuk.

Yuk mulai sekarang ikut gerakan menyelamatkan bumi dari sampah plastik!

loading...