Penyandang tuli adalah orang yang memiliki kondisi fisik di mana ia tidak dapat mendengarkan suara. Funfact dari teman – teman tuli, mereka lebih suka disebut tuli dari pada tunarungu. Hmm, padahal sejak di sekolah dulu tentu sebutan tunarungu dianggap lebih halus.
Tuna berarti rusak dan rungu berarti pendengaran yang berarti pendengaran yang rusak. Sedangkan tuli sendiri menurut mereka adalah suatu kelompok yang memiliki identitas dan komunitas. Wah, sepertinya kita perlu mengenal teman – teman tuli.
Baca juga :Â Yuk Coba 10 Steps Korean Skincare Routine
Setelah memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional pada 23 September lalu, hari ini (28/9) kita memperingati Hari Tunarungu Internasional. Siapa bilang tuli menjadi batas untuk berkarya dan bersosialisasi?
Di Surabaya sendiri, ada komunitas tuli yang namanya Kartu Surabaya (Komunitas Arek Tuli Surabaya). Bunga Islami bersama teman tuli lainnya awalnya membentuk komunitas ini karena banyaknya hambatan yang mereka rasakan. Seperti cara berkomunikasi dan masalah kepercayaan diri. Untuk mengatasi masalah – masalah tersebut, Kartu Surabaya mengadakan kelas bahasa isyarat untuk teman tuli dan teman dengar.
Baca juga :Â Warteg Gourmet Bikin Makanan Warung Naik Level
Menurut teman – teman tuli, Indonesia masih belum ramah disabilitas. Di televisi misalnya, tidak semua tayangan berita dilengkapi dengan juru bahasa isyarat. Padahal akses informasi ini juga penting bagi para penyandang tuli. Selain itu, banyak orang yang enggan berkomunikasi dengan penyandang tuli karena merasa kesulitan dalam menerjemahkan bahasa isyarat.
Nah, dengan pelatihan bahasa isyarat ini diharapkan diskriminasi terhadap penyandang tuli akan dapat berkurang. Kalau kalian berminat belajar bahasa isyarat, kalian bisa loh mengundang Kartu Surabaya ke acara kalian.