Mahasiswa Ubaya Gelar Pelatihan Olahan Pangan Kelor di Bojonegoro

Author:

Category:

spot_imgspot_img

Apa saja produk olahan pangan kelor itu?

Bojonegoro merupakan salah satu kabupaten yang dianugerahi dengan suburnya tanaman kelor. Begitu mudah menemukan tanaman kelor pada pekarangan rumah maupun di kebun masyarakat. Dan setelah diteliti, ternyata tanaman kelor memiliki kandungan nutrisi dengan segudang manfaat. Misalnya untuk mengobati asma, diabetes, malaria, antioksidan, antikanker dan masih banyak lagi.

Potensi tanaman kelor yang melimpah dibarengi dengan tingginya kandungan gizi tentu amat disayangkan jika tidak dimanfaatkan. Apalagi masalah gizi buruk masih menghantui Kabupaten Bojonegoro. Oleh sebab itu, perlu perhatian khusus yang salah satunya melalui konsumsi olahan pangan bergizi.

Olahan Pangan Berbasis Kelor

Berangkat dari fenomena tersebut, Universitas Surabaya (Ubaya) melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Sentra Kelor berinisiatif untuk memberikan pelatihan olahan pangan berbasis kelor di Desa Bogo, Kapas, Kabupaten Bojonegoro yang diketuai oleh Karina Citra Rani, M.Farm., Apt.

Sebenarnya ada banyak sekali olahan pangan berbasis kelor yang bisa dibuat. Namun, dalam menentukan jenis olahan pangan berbasis kelor yang tepat, Karina Citra Rani, M.Farm., Apt bersama Nikmatul Ikhrom Eka Jayani M.Farm-Klin., Apt selaku dosen Fakultas Farmasi Ubaya dalam mata kuliah Obat Asli Indonesia membuat project untuk menantang mahasiswanya mengolah tanaman kelor menjadi aneka olahan pangan.

“Coba dek (mahasiswa) kelor ini dibuat olahan inovatif. Yang penting produknya dari kelor. Nah, ternyata setelah presentasi hasilnya baik,” cerita Nikmatul Ikhrom Eka Jayani saat di ruang perkuliahan.

Akhirnya terpilihlah dua olahan pangan berbasis kelor yaitu nugget kelor yang digagas oleh Elda Silvana, Ellen Rachmawati, dan Andre Chandra Wijaya serta es krim kelor oleh Indah Purnamasari, Wajihan Siska Nabilla dan Aisyatuzzahro.

Baca juga: Resep Olahan Pangan Kelor, Es Krim & Nugget

Praktik Membuat Olahan Pangan Kelor

Dua kelompok mahasiswa Universitas Surabaya yang telah terpilih pun memberikan pelatihan langsung kepada Ibu-ibu Desa Bogo, Kapas, Bojonegoro di Balai Desa Bogo pada Rabu (17/07/2019). Ibu-ibu yang hadir dibagi dalam dua kelompok (tim nugget dan tim es krim) agar lebih fokus dan kondusif. Mereka tampak antusias saat mencoba membuat es krim dan nugget bersama mahasiswa Ubaya.

proses pembuatan es krim kelor

“Walaupun olahan lain juga banyak, kami ingin daun kelor diolah menjadi produk yang disenangi masyarakat terutama anak-anak sehingga dipilihlah es krim dan nugget dari sekian jenis olahan kelor yang ada,” tutur Karina Citra Rani.

Baca juga: 4 Desert Box Penggugah Selera

Menuju Desa Wisata

Acara pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan Bappeda serta Kepala Desa Bogo. Dalam sambutannya, Kepala Desa Bogo mengingatkan agar masyarakat bersungguh-sungguh dan menerapkan ilmu yang didapat pasca pelatihan tersebut.

“Sudah banyak instansi yang membantu, kalau tidak serius ya eman (sia-sia). Ora kanggo (tidak untuk) Pak Lurah tapi untuk kalian semua,” pesannya kepada peserta pelatihan.

Harapan dari pelatihan ini adalah masyarakat Desa Bogo dapat membuat es krim dan nugget secara mandiri. Sehingga ketika desa wisata berjalan dan banyak orang banyak berkunjung akan menjadikan olahan pangan berbasis kelor tersebut sebagai oleh-oleh khas Desa Bogo.

hasil olahan pangan berbasis kelor berupa produk es krim kelor dan nugget kelor

Nantinya, produk olahan kelor ini juga akan dipasarkan kepada anak-anak di sekitar Desa Bogo dan melalui program Posyandu. Apabila ada bazaar, produk tersebut turut diperkenalkan sehingga dapat dikenal lebih luas. Akhirnya, tak hanya peningkatan kesehatan karena mengonsumsi kelor yang kaya gizi namun juga peningkatan dari segi ekonomi masyarakat Desa Bogo.

Acara pelatihan olahan kelor ini dapat berjalan dengan baik berkat sinergi Universitas Surabaya, Kemristekdikti dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro setelah mendapatkan Hibah Pengabdian Masyarakat. Rencananya, program ini akan terus berkelanjutan setidaknya hingga 2022.

“Selanjutnya, kami melakukan monitoring dari apa yang sudah dilatih untuk melihat apakah masyarakat bisa membuat nugget kelor dan es krim kelor sendiri pasca pelatihan. Rencananya juga akan ada pelatihan produk olahan lain seperti kembang goyang kelor, puding susu kelor, dan lainnya,” ungkap Karina Citra Rani selaku dosen Farmasi Ubaya.

Baca juga: Resep American Brownies yang Mudah dan Lezat

Daun kelor yang biasanya hanya digunakan untuk memandikan jenazah ternyata bisa disulap menjadi anekan olahan makanan. Selain enak, tentunya juga bergizi tinggi dan layak untuk dijual.

spot_img

Read More

Related Articles