Desas – desus Path tutup sudah beredar di Twitter beberapa hari ini. Eksis sejak 2010 lalu, Path akhirnya memutuskan untuk mengucapkan selamat tinggal pada penggunanya. Media sosial yang dibentuk oleh Dave Morin dan tim menuliskan “The Last Goodbye” di aplikasi dan website Path (17/9).
Path juga mengungkapkan penyesalannya karena harus menutup platform tersebut. Dalam websitenya, Path juga menyatakan akan menghentikan seluruh layanannya secara resmi pada 18 Oktober mendatang.
Baca juga :Â Crazy Rich Surabayans Ga Kalah dari Crazy Rich Asians
Sebelumnya, Path pernah digadang – gadang akan mengalahkan Facebook. Fitur Path memberikan penggunanya kesempatan untuk berbagi melalui status tulisan, foto, lokasi dan bahkan musik yang sedang didengarkan. Lebih eksklusif, Path membatasi jumlah teman di media sosial tersebut sebanyak lima puluh orang pada awalnya. Kemudian jumlah tersebut semakin bertambah seiring permintaan penggunanya. Bahkan Path juga sempat mengeluarkan fitur follow untuk public figure.
Kabarnya, media sosial Path tutup karena dampak dari penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica dalam pemilihan Presiden Amerika 2016 lalu. Dave Morin menyatakan penutupan Path ini adalah sebuah langkah besar untuk melindungi data penggunanya. Sehingga kasus serupa tidak akan terulang kembali.
Baca juga :Â Ikuti Perkembangan Era, Bank Indonesia Gelar Workshop Digital Marketing
Aplikasi Path juga mengumumkan bahwa per tanggal 1 Oktober, aplikasi yang khas dengan warna merah tersebut tidak akan dapat diunduh melalui Playstore maupun Apple store. Pengguna Path masih diberi kesempatan menyelamatkan kenangan – kenangannya dalam platform tersebut sampai layanannya ditutup bulan depan.
Pengguna Path yang ingin menyimpan datanya bisa mengunjungi website Path di path.com. Data – data tersebut nantinya akan dikirimkan ke email yang dicantumkan.
Baca juga :Â Model Difabel Unjuk Gigi di New York Fashion Week
Path sendiri pernah menjadi aplikasi favorit di Indonesia. Apa komentarmu tentang penutupan aplikasi ini?