Pernahkah kamu melihat bunga Peoni?
Ya, biasanya bunga Peoni digunakan di acara-acara pernikahan. Bunga Peoni, bunga yang sering digunakan sebagai hiasan piring piring cantik, berasal dari wilayah Mediterania sampai Asia Timur. Ia dibawa pertama kali oleh pasukan Romawi pada tahun 1200. Yang lebih unik, bunga ini jika dibiarkan selama kurang lebih dua minggu terpapar sinar matahari langsung, dan bunganya akan berubah menjadi warna merah anggur. Wow!
Nama bunga Peoni diambil dari kata Paeon. Dalam mitologi Yunani, Paeon adalah seorang murid dari seorang Dewa Penyembuh bernama Asclepius. Paeon bukanlah murid yang biasa. Paeon adalah murid yang sangat cerdas. Karena kelebihannya, Asclepius menjadi iri dan berniat untuk melukai Paeon. Namun, Dewa Zeus mengetahui hal ini. Zeus, menyelamatkan Paeon dengan mengubah Paeon menjadi bunga Peony.
Di China, bunga Peoni dianggap sebagai bunga yang memiliki makna dalam urusan cinta, kemakmuran, kebahagiaan, dan juga nasib yang lebih baik. Maka tak jarang bunga ini digunakan untuk upacara pernikahan. Namun, bunga Peoni liar kebanyakan adalah tanaman herba, namun bisa juga merupakan pohon berkayu dan secara permanen dikenal sebagai “pohon peoni”. Namun, siapa sangka, bunga cantik ini memiliki manfaat untuk kesehatan dan kecantikan di Tiongkok hingga dijuluki Raja Bunga. Misalnya, akar tanaman Peoni biasa digunakan untuk pengobatan tradisional Tiongkok untuk menghilangkan rasa sakit, pencegah infeksi, serta penurun panas. Ekstrak bunganya yang memiliki antioksidan biasa digunakan untuk membantu mencerahkan kulit yang kusam.