Butuh hiburan saat pandemi? Pastinya dong, Sahabat Pagi. Momen pandemi saat ini membuat kita ingin melarikan diri dari kenyataan. Apalagi Sahabat Pagi sudah bosan dengan berita sehari-hari yang membuat hati pilu. Hiburan diri sendiri agar nyaman itu perlu, salah satu caranya adalah dengan membaca buku.
Anda bisa membaca buku apa saja. Buka saja rak buku Anda dan pilih buku secara acak. Anda juga bisa membaca novel klasik. Keunggulan novel klasik ini adalah plot dan kisahnya telah teruji oleh waktu dan tetap mendapatkan tempat di hati pembaca. Berikut rekomendasi novel klasik yang bisa Sahabat Pagi baca.
Emma oleh Jane Austen

Salah satu karya klasik yang bisa anda nikmati untuk mengisi waktu luang saat pandemic ini adalah Emma oleh Jane Austen. Cerita ini berpusat pada Emma si gadis aristrokat penyendiri. Emma sebagai karakter wanita yang seolah memiliki segalanya mulai dari harta, tahta, dan rupa, ternyata harus menghadapi kebebasan untuk berpendapat dan meraih kebahagiaannya. Selain itu, Emma Woodhouse mengajarkan arti social distancing dengan lebih positif. Ia menunjukkan cara untuk memanfaatkan keadaan yang terbatas ruang dan waktu seperti yang kita lakukan saat pandemic saat ini dengan melakukan hobi yang kita sukai. Emma juga menunjukkan pada kita tentang berdamai dengan fakta bahwa seberapa keras kita berusaha, kita tidak dapat mengubah dunia sesuai keinginan kita. Emma adalah karakter yang menawan dengan semua kekurangannya dalam menjalani hidup terkekang di keluarga aristokrat. Hal ini membuat Emma sedikit lebih realistis daripada karakter utama wanita ikonik lainnya dari karya Jane Austen seperti  Elizabeth yang terlalu sempurna, Eleanor yang selalu bijaksana dan berhati-hati, atau Anne yang pasif dan selalu menunggu. Anda mungkin akan menemukan lebih banyak keterkaitan dengan Emma dalam menghadapi dunia luar yang dianggap asing saat menyelesaikan novel ini.
The Little Prince oleh Antoine de Saint-Exupéry

Novel yang telah banyak diterjemahkan dalam berbagai Bahasa ini patut Anda pertimbangkan untuk menjadi alternatif bacaan saat pandemic. Berlatar tempat di planet yang besarnya hanya beberapa jengkal langkah kaki, kita akan dibawa dalam petualangan si Pangeran Kecil yang memutuskan berkeliling jagat raya. Ada banyak tema dalam buku ini terutama dalam memberi arti baru pada hubungan cinta dan persahabatan yang telah kita bentuk selama ini. Buku ini sangat ringan dan Anda tidak akan cepat bosan karena halamannya tidak terlalu banyak. Selain itu, metafora yang digunakan dalam buku ini akan membuat anda mungkin menyadari ada beberapa hal yang telah anda korbankan sebagai imbalan untuk menjadi orang dewasa. Ditambah dengan ilustrasi gambar menarik di setiap bab-nya, ini adalah buku kecil dengan pesan besar seputar cinta, kehilangan, dan kerinduan.
Baca Juga: Ini Bersama Marchella Dalam Buku @NKCTHI
The Turn of the Screw oleh Henry James

Jika Anda menyukai genre horror, maka The Turn of the Screw oleh Henry James bisa menjadi buku yang patut anda pertimbangkan untuk dibaca saat pandemi. Anda akan dibuat menebak-nebak ancaman yang sedang dihadapi oleh si karakter utama serta rasa takut sepanjang halaman buku. Makna, pemahaman, dan kepastian dari serangan hantu-hantu yang muncul dalam cerita ini semuanya menjadi sulit dipahami dalam permainan petak umpet yang dimainkan Henry James bersama kita sebagai pembaca yang hilang arah dalam kegelapan. Pernahkah Anda berada dalam salah satu situasi aneh di mana Anda bertanya-tanya apakah Anda kehilangan akal, meragukan apakah yang Anda lihat itu nyata? Siapkah Anda memacu adrenalin dengan buku ini?
One Hundred Years of Solitude oleh Gabriel GarcÃa Márquez

Keluarga BuendÃa akan membuat kita mempertanyakan kembali tentang keteraturan dalam hidup mereka, prinsip pengorganisasian, dan itu memberi perspektif baru untuk memikirkan tentang isolasi paksa atau lockdown yang kita alami selama pandemi. Novel ini juga mengajarkan bahwa dalam kehidupan keluarga, kekacauan dan keteraturan adalah dua sisi mata koin yang sama. Hidup ini juga bisa terlihat mudah dan rumit pada waktu yang bersamaan. Harapan keluarga BuendÃa yang menginginkan keluar dari kemalangan beruntun yang menimpa mereka mengajarkan kita bahwa ada banyak keinginan yang menjadi kenyataan meskipun tidak dengan cara yang kita harapkan. Itu mengajari saya bahwa kita selamanya merindukan apa yang tidak kita miliki, sampai kita mendapatkan apa yang kita rindukan. Kemudian kita mulai merindukan apa yang hilang ketika impian kita menjadi kenyataan.
Frankenstein oleh Mary Wollstonecraft Shelley

Genre horror pada cerita ini menjadi lebih menarik untuk dibaca saat pandemi karena tulisannya yang mengesankan dan unik. Novel Gothic ini telah memukau pembaca selama 200 tahun sejak dipublikasikan. Ditulis dengan gaya tulisan surat, narasi cerita ini dibangun dengan licik dan ditulis dengan indah mengenai isi hati sang pemeran utama kepada orang yang ia sayangi. Ada banyak hal yang bisa ditanyakan mengenai sifat dari perbuatan kejahatan, batasan sains dan dilema moral yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Ada begitu banyak versi adaptasi film dari novel ini. Namun, tidak ada salahnya kembali membaca bukunya yang seratus persen lebih menawan dan imajinatif.
Jadi, buku mana yang jadi pilihan Sahabat Pagi selama pandemi?