Serius, lupakan Instagram. Kalau kamu bosan main Instagram di mana kamu harus ngerapiin feed, mutar otak untuk konsep foto selanjutnya, harus hangout ke suatu tempat untuk menghasilkan foto yang bagus, mending kembali ke hobi-hobi old school berikut aja. Lupakan Instagram, Kembalilah ke Hobi “Old School” yang Kini Diminati Lagi! Hobi-hobi ini peminatnya banyak, loh!
- Postcrossing

Kalau kamu dulu suka berkirim surat, kartu pos, sampai mengumpulkan perangko, lakukan saja lagi sekarang. Masih banyak orang-orang di luar negeri yang masih mau membalas surat kamu, kok. Apalagi, kamu bisa bertukar ide untuk memasukkan barang-barang kecil seperti kantung teh lokal, koin, kertas post-it, permen karet favorit kamu.
Tapi, kamu juga harus bersabar untuk menunggu balasan dan sampai suratmu datang, ya. Kalau dulu kamu perlu menunggu surat kamu sampai atau tidak tapi tanpa kabar, sekarang kamu bisa menanti kabar surat kamu sudah diterima atau belum lewat sosial media.
Bingung mulai dari mana? Kamu bisa cari penpal lewat Instagram, atau lewat tumblr, kunjungi situs ini https://theplaceforpenpals.tumblr.com/ dan tentu saja situs ini terpercaya untuk mencari penpal. Ingat, kamu juga harus selektif dalam mencari penpal, ya. Tetaplah berhati-hati!
Oh ya, apalagi sekarang kantor pos bisa memberikan jasa printing untuk perangko kamu, loh. Kamu bisa pakai foto kamu, foto apapun yang kamu kira pas untuk sahabat kamu. Untuk kartu pos, kamu bisa cari di toko buku (mereka masih jual di beberapa tempat, kok) serta cari saja di Instagram, ada yang jual, loh!
2. Kamera Analog

Calling all the photographers yang pengin coba hal baru dan old school, bermainlah dengan kamera Analog. Kamu nggak perlu edit-edit lagi dengan filter, kamu langsung dapat hasilnya dengan warna film yang kamu pakai. Keuletan kamu dengan fotografi akan diuji baik dari ketangkasan kamu, kesabaran kamu pas lagi cuci film, deg-degan sampai gambarnya jadi.

Sekarang, kamu nggak perlu lagi susah-susah scanning foto jadi kamu sampai jadi softcopy kalau kamu ingin menguploadnya di Instagram. Beberapa studio foto yang masih menerima jasa untuk cuci film, mereka juga akan membuatnya menjadi softcopy kok.
Kalau kamu bingung untuk memulai, pilih saja kamera yang akan kamu pakai sesuai budget. Kamu bisa menggunakan kamera analog saku untuk pemula. Kalau kamu ingin sesuatu yang lebih menantang, kamu bisa pakai kamera SLR. Untuk analog saku, harga berkisar dari Rp 300.000,- hingga satu jutaan. Sedangkan untuk SLR, harga berkisar dari Rp 500.000,- hingga tiga jutaan. Ini juga tergantung dari kondisi kamera tersebut, loh ya.

Untuk film, ada yang asyik, yakni warna film. Ada film yang berwarna, hingga film hitam-putih. Masing-masing film memiliki tanggal kadaluarsa. Yang lebih unik lagi, kamu bisa bereksperimen dengan film-film kadaluarsa karena akan menciptakan efek-efek warna yang bikin kamu terkejut. Sedangkan untuk tarif cetak film, ini tegantung dari jenis film yang kamu pakai. Harga cuci cetak film berkisar dari Rp 50.000,- hingga Rp 120.000,- per rollnya. Nah, tertarik?
3. Piringan Hitam
Setelah Amerika Serikat mengumumkan adanya Record Store Day di tahun 2007 silam di mana hari peringatan rilisan fisik dari kaset hingga piringan hitam; akhirnya piringan hitam lagi naik daun. Kini, banyak artis yang tak hanya merilis rilisan fisik CD, namun juga dalam bentuk piringan hitam.

Tak hanya artis-artis barat yang merilis rilisan fisik, banyak musisi lokal yang mengeluarkan vinyl, yakni Superman is Dead (The Early Years, Blood, Sweat and Tears – 1997-2009, 12”, 2012) serta Dialog Dini Hari (Lengkung Langit, 7”, 2012).
Eits, jangan kira suara rekaman vinyl sama saja dengan CD! Terdapat sesuatu dalam dunia recording modern yang membuat terjadinya loudness war, dimana ada teknik yang digunakan audio master untuk memaksimalkan volume audio dengan cara yang dipaksakan. Tentu saja ini dipercaya dapat merusak telinga. Maka dari itu, vinyl menjadi pilihan karena suaranya lebih jernih untuk telinga kita.
Tak hanya itu, vinyl ini juga patut untuk dikoleksi. Vinyl selalu dihargai tinggi dan sering sekali dijadikan investasi. Bagaimana tidak, vinyl harus benar-benar dirawat. Untuk merawatnya tidak susah, kok. Cukup hindarkan dari debu, bersihkan dengan alat-alat pembersih vinyl, dan jangan ditumpuk. Simpanlah dengan posisi vertikal agar tidak merusak warping (kondisi vinyl membengkok seperti meleleh) dan jangan berhadapan langsung dengan sinar matahari. Warping juga akan mempengaruhi kondisi suara vinyl, loh!

Untuk turntable sebagai pemutar audio, inilah yang perlu kalian perhatikan. Jangan beli barang bekas, apalagi turntable tua karena akan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk memperbaiki. Pilih saja turntable baru. Yang kini sangat dielu-elukan adalah turntable Pro-Ject Debut Carbon, yang memiliki harga mencapai $500.
Nah, dari semua ini, yang mana favorit kamu? Selamat mencoba!