Ayo Diet Sehat Sekarang!

Author:

Category:

spot_imgspot_img

Apa yang terlintas dipikiran Sahabat Pagi ketika mendengar kata diet? Susah? Langsing? Stres? Atau cepat? Yap, semua hal tersebut sudah menjadi hal lumrah ketika Sahabat Pagi ingin melakukan diet. Sahabat Pagi jangan khawatir, ayo diet sehat sekarang!

Diet identik dengan susah, susah untuk mengatur pola hidup yang sesuai dengan program dietnya. Langsing, karena hasil program diet, yaitu tubuh langsing, menjadi dambaan. Stres, bisa jadi jiwa menjadi agak terguncang karena harus menjalani rutinitas yang tidak sesuai seperti biasa. Biasanya makan bebas, sekarang makan harus diatur. Diharapkannya program diet dapat membuahkan hasil yang begitu cepat. Sahabat Pagi pasti menginginkan hasil program diet yang cepat.

Diet, do it now!

bertajuk Diet, Do It Now! diselenggarakan oleh pada hari Minggu, 17 Februari 2019. Acara berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, bertempat di Bober Café Jalan Raya Jemursari Nomor 70. Narasumber oleh dr. Dyah Sania Artiwi, dokter yang bertugas disalah satu perusahaan plat merah di daerah Surabaya Selatan. Acara ini khusus bagi peserta wanita, karena untuk program diet identiknya untuk para wanita. “Kami fokus untuk teman-teman cewek. Banyak yang masih ingin diet tapi mereka tidak melakukan dengan sehat. Selain itu, konsep semua wanita cantik, diet maunya cantik, tapi harus bener” ujar dr. Sania.

Baca juga: Kini Job Fair Tidak Perlu Membawa Curriculum Vitae

Para peserta seminar antusias selama seminar berlangsung.

Acara diawali dengan perkenalan singkat dan juga penjelasan mengenai konsep kesehatan. Pada dasarnya sehat itu merupakan rejeki. Sehat menurut WHO adalah sehat secara fisik, mental hingga sosial. “Fisiknya sehat, eh tapi ternyata mentalnya yang sakit. Begitupun sebaliknya, fisik mental sehat, tapi hubungan sosialnya nggak sehat.” dr. Sania menambahkan. 

Para peserta seminar juga diajak dr. Sania untuk menghitung Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk mengetahui angka ideal, kurang atau berlebih pada berat badan. Perhitungannya berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dikuadratkan dalam meter. Para peserta mencoba dengan antusias. Suasana semakin mencair ketika dr. Sania memberikan beberapa jokes dan juga sharing knowledge mengenai  konsep sehat sesuai WHO dan anggapan masyarakat secara umum. “Banyak cara untuk mengukur BMI. Ada cara gampangnya, tinggi badan dalam centimeter dikurangi 100. Kalo yang hasil ketat, bisa dikurangi 110 tinggi badannya.” penjelasan dr. Sania. Tujuannya ketika mengetahui BMI, maka klasifikasi berat badan dapat diketahui. Mulai dari kurus, normal, over weight, hingga obesitas.

Diet Sehat

Salah satu peserta berkonsultasi diet sehat.

“Siapa disini yang sudah mulai program diet? Tujuannya apa, langsing yah? Kalau langsing bisa pakai pakaian gelap, supaya keliatan langsing.” ujar dr. Sania dibarengi gelak tawa para peserta seminar. Diet sehat bisa dilakukan apabila mental kita juga sehat. Menurut dr. Sania tidak hanya fisik yang sehat, pikiran juga penting untuk mengatur keseimbangan seluruh aktivitas fisik tubuh. Bila pikiran sudah disesuaikan dengan baik, maka diet sehat bisa dilakukan. “Kita musti terima diri kita. Syukuri dan semangat melanjutkan hidup. Kalo udah damai dengan diri, proses diet sehat akan bisa dilakukan dengan baik .” tambah dokter yang sudah memilliki tiga buah hati ini.

Baca juga: Warna Tepat untuk Membuat Kamar Tampak Mewah 

Diet sehat bisa dilakukan dengan menjaga nutrisi tubuh tetap terpenuhi. Pentingnya melakukan medical checkup juga perlu dilakukan untuk dapat mengetahui kesehatan kita. Nantinya setelah mengetahuinya, dapat dikombinasikan dengan program diet sehat yang akan dilakukan. “Temen-temen gak usah takut mahal medical checkup. Temen-temen bisa cek fungsi liver, cek kolesterol, rontgen, cek TG, cek urine lengkap, dan cek asam urat. Semua tes-tes tersebut cukup terjangkau.” ungkap dokter lulusan Universitas Airlangga ini.

Para peserta berfoto berrsama.

Ayo diet sehat sekarang bisa dilakukan dengan selingan olahraga yang cukup, asupan makanan ringan diganti dengan sayur, dan gizi seimbang. Menariknya, kondisi tubuh juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Meskipun tidak begitu signifikan, namun faktor ini musti diperhatikan. “Antara satu orang dengan lainnya memiliki kondisi tubuh yang berbeda. Si A dan si B makan kacang mete lima biji, setelah itu dicek asam uratnya si A tinggi. Eh ternyata si B enggak. Ini kan emang faktor genetik juga berperan.” pungkas dr. Sania.

Baca juga: Mix Color? Why Not?

Ayo diet sehat sekarang! Benahi mindset dan tujuan diet. Diet tidak hanya melulu soal langsing. Diet juga harus sehat yang utama, perbaiki lifestyle, jaga dan paling penting niatnya harus ditujukan untuk dapat memberikan manfaat untuk umat.  

cakmahmudi
cakmahmudi
keep moving forward!
spot_img

Read More

Related Articles