Masyarakat dihebohkan dengan poster pasangan calon presiden dan wakil presiden Indonesia, Nurhadi dan Aldo (DILDO), yang belakangan muncul di media sosial. Capres dan cawapres yang mengaku dari nomor urut 10 dengan diusung koalisi ‘Tronjal-Tronjol Maha Asyik’ tersebut mendadak viral di jagat maya.
Pasangan capres dan cawapres Dildo tersebut tentunya Cuma sekedar guyonan belaka. Tidak ada maksud buruk atau bahkan harapan untuk memperkeruh suasana. Capres dan cawapres fiktif ini hanyalah ‘intermezzo’ sebagai langkah kecil untuk meredam suasana menjelang pilpres 2019 yang terus saja memanas di media sosial.
Baca juga: Siapa Yang Lebih Rentan Depresi Akibat Media Sosial
Munculnya capres dan cawapres guyonan tersebut tak lain adalah bentuk kejengahan segelintir masyarakat dengan pertarungan politik Pilpres 2019 yang kian meruncing. Nurhadi mengatakan bahwa ia dan teman-temannya ingin Indonesia damai tak ada permusuhan.
Edwin si Kreator Misterius
Edwin adalah sosok misterius yang disebut-sebut sebagai sutradara di balik layar yang menciptakan capres dan cawapres fiktif, Nurhadi dan Aldo (Dildo). Edwin tentunya bukan orang sembarangan hingga bisa memopulerkan Nurhadi ke muka publik.
Betapa tidak, dia bisa membuat seorang tukang pijat menjadi naik daun. Dalam sekejap saja, Nurhadi mendadak menjadi tenar bak artis. Edwin yang seola-olah sebagai tim sukses capres dan cawapres guyonan itu menciptakan akun media sosial sebagai media untuk kampanye.
Baca juga: Tanda Dehidrasi Yang Jarang Orang Tahu. Jangan Diremehkan
Banyak meme lucu berisi sindiran dan pesan khusus yang diunggah ‘sang kreator’ untuk menyedot respons para warganet.
Seperti halnya meme bergambar cawapres Nurhadi dengan sisipan tulisan “Masalah dapat menjadikan kita dewasa, maka dari itu seringlah bermasalah”.
Lalu ada lagi meme bergambar Nurhadi dengan selipan tulisan “Bayarlah utangmu sebelum bacot soal utang negara”. Nurhadi mengatakan pada media bahwa ia tidak masalah untuk bahan bercandaan asal tidak melanggar hukum. Ia mengaku sama sekali tidak mengenal Edwin dan tidak pernah bertemu. Namun tiba-tiba ia menghubungi dirinya dan meminta izin apakah berkenan jika diviralkan melalui pencapresan fiktif. Tak ia sangka lantas dirinya jadi terkenal.
Menurutnya, pasangan capres dan cawapres Dildo adalah hasil imajinatif seorang warga yang mengaku berasal dari Jogja.
Pada Desember 2018 lalu, seseorang yang mengaku bernama Edwin asal Sleman, DIY, menghubunginya melalui Messenger. Dalam obrolan itu, Edwin mengaku sangat mengagumi Nurhadi. Awalnya Nurhadi membentuk “Komunitas Angka 10” melalui akun Facebook pribadinya beberapa tahun silam.
Komunitas yang disebutnya sebagai para pecinta Tuhan beranggotakan ribuan orang itu, Nurhadi sering mengunggah kalimat bijak dan kalimat motivasi. Kemudian ia mengatakan bahwa ada orang yang mengikuti akun itu dan ngefans dengannya. Apalagi pengikut akun itu mencpai puluhan ribu. Ia mengatakan bahwa apa yang diunggah oleh Nurhadi itu lucu dan menginspirasi.
Dari situlah kemudian lahirlah capres dan cawapres Nurhadi dan Aldo (DILDO). Hanya sebatas “dagelan politik” yang berisi sindiran-sindiran dengan politik saling sikut saat ini.
Nurhadi mengungkapkan bahwa akun ini sebagai humor politik saja untuk meredam ketegangan suasana Pilpres 2019. Ia tidak mau terjadi keributan hanya karena beda pilihan presiden.
