Masyarakat era millennial sekarang sedang gencar-gencarnya melakukan program pengurangan sedotan. Begitu pula yang sedang gencar dilakukan oleh beberapa besar perusahaan fast food di seluruh dunia, yang sedang berusaha mengganti sedotan plastik menjadi sedotan berbahan dasar kertas.
Menurut  informasi dari Guardian, pada Maret 2018 Starbucks juga sudah memulai memperkenalkan desain baru penutup minumannya. Sehingga tidak memperlukan sedotan lagi. Hingga ditahun 2019 ini Starbucks akan menerapkan hal tersebut diseluruh area Kanada dan Amerika Serikat, kemudian akan merambat ke Eropa khususnya Prancis dan Belanda.
Baca Juga :Â UGM Kampus Cinta Damai, Buatan atau Alami?
Sedangkan di Indonesia sendiri pembatasan penggunakan sedotan juga telah dilakukan oleh PT. Fast Food Indonesia. Pemegang waralaba tunggal milik KFC, yang sudah gencar diterapkan sejak tahun 2017. Kemudian juga disusul oleh McDonald’s Indonesia sejak 12 November 2018.
Hal tersebut semakin gencar dilakukan, ketika video kura-kura yang terluka dan hidungnya berdarah-darah karena tertancap sedotan menjadi sangat viral. Namun apa kita harus menunggu korban mahkluk hidup lain untuk memulai perubahan? Meskipun ini adalah awal yang baik, namun program pengurangan sedotan akan terasa kurang, karena jika kita pikir plastik tidak hanya sedotan bukan.
Baca Juga :Â RUU Permusikan, Melindungi atau Melucuti Musisi?
Pengurangan Plastik Untuk Masa Depan Bersama
Plastik membutuhkan waktu 500-1000 tahun untuk benar-benar terurai. Kalian bisa bayangkan mungkin plastik pertama yang diproduksi oleh manusia, masih utuh terombang-ambing dilautan. Manusia memang sudah mengerti akan hal tersebut beberapa dekade waktu yang lalu, namun masih saja menggunakan plastik, malah membuang seenaknya tanpa memperhatikan efek kedepannya. Sampai akhirnya inilah yang terjadi.
Dalam sebuah video di Kali Pisang Batu, Bekasi, kita dapat melihat lautan sampah di negeri maritim Indonesia. Bayangkan, beberapa tahun ke depan kita tidak lagi makan ikan tapi berganti sampah plastik. Menurut warga sekitar, hanya membutuhkan waktu 2 minggu saja setelah pembersihan eceng gondok, dan sampah yang terapung di atas kali datang. Bayangkan, seberapa cepat manusia dapat menghasilkan sampah.
Baca Juga :Â Fakta Yang Harus Kamu Tahu Tentang Hotelier