Satu sub-genre EDM akan kembali “hits” lagi tahun ini. Wih, kira-kira sub-genre apa ya yang akan hits lagi tahun ini? Jika kamu sudah tahu sub-genre EDM ini, ya musik ini akan kembali lagi; dan jika kamu belum tahu, selamat berkenalan dengan Trance! Trance merupakan aliran musik elektronik yang sempat terkenal di awal tahun 2000-an dengan ciri khas emosional seperti melodi yang menghentak, serta 130 BPM; tak lupa dengan nama-nama terkenal seperti Tiesto, Paul Van Dyk, dan Corsten. Namun, secara tiba-tiba Trance hilang ditelan bumi.
Pelopor musik trance adalah Jam & Spoon, The KLF, serta Sven Väth di tahun 1992 dengan album yang terkenal yakni Accident in Paradise. Lalu, ini mengubah wajah festival musik elektronik terbesar di Jerman, The Love Parade hingga bertahun-tahun : The Love Parade jadi diwarnai oleh ritme berbasis tekno dan jauh dari musik-musik yang terlalu dibuat-buat (hingga sekarang, no offense). Karena terlalu populer dan membuat semua DJ banting setir ke trance dan segalanya terdengar mirip.

Kini, trance kembali lagi. Walaupun masih populer di kalangan DJ underground, ada beberapa artis seperti Solomun maupun Tale of Us yang membawa trance kembali. Yah, walaupun mereka terkadang menggunakan melodi dari synth. Walaupun begitu, trance masih “diolah”. Misalnya, di tahun 2016, duo dari Belfast, Irlandia, Bicep; membuat mix bertajuk After Hours Essential dan sangat menjunjung tinggi trance walaupun akhirnya kecepatan lagu melambat. DJ set mereka juga sering masih mengusung trance yang pelan. Di tahun 2016, DJ yang mengusung musik tekno dari Rusia, Nina Kraviz, membawa lagu klasik “1998” dari Binary Finary di Cocoon Ibiza. Namun, ia melambatkan tempo musik tersebut.
Di akhir tahun 2017, DJ muda, Porter Robinson, setelah project dengan sahabat DJnya, Madeon rampung; ia banting setir dibalik alias Virtual Self ke musik trance. Ini benar-benar mengejutkan penggemarnya yang sangat familier dengan musik melodi synth-nya namun ia malah tak kehilangan fans, malah justru menambah fans baru.

Alasan Porter, ia terinspirasi dari game favoritnya, yakni Dance Dance Revolution serta Beatmania. Euforia dari album alias ini masih terasa hingga sekarang tepat ia setelah mengeluarkan video baru, Ghost Voices.
Walaupun begitu, apakah kedatangan Virtual Self akan menginspirasi DJ-DJ muda baru untuk banting setir ke trance dan mengembalikan trance pada masa kejayaannya? Bahkan Tiesto sudah diramalkan akan kembali ke trance. Bagaimana tidak, Trance sendiri sudah memiliki ciri khas tersendiri : energi emosional yang membawa para pecinta musik elektronik bersama. Well, let’s see.