Mengenal tradisi Seblang : Tari Ritual asal Banyuwangi yang berumur Ratusan Tahun

Author:

Category:

spot_imgspot_img

Banyuwangi memang terkenal dengan wisata budayanya yang khas, seperti batik, kuliner, hingga tarian. Apakah Sahabat Pagi pernah mendengar tari Seblang? Tari ritual asal Banyuwangi ini sudah berumur ratusan tahun, loh! Yuk, mari mengenal tradisi Seblang!

 

Baca juga : Kisah Kebaya, Si Busana Kebanggaan

 

Kisah tradisi tari Seblang ini dimulai dari tahun 1639, dimana masyarakat mengadakan tradisi Seblang untuk pertama kali. Tradisi Seblang ini dimulai dari wilayah yang kini dikenal dengan nama Bakungan. Dulunya, Bakungan merupakan wilayah hutan bernama “Babat Wono” yang dipenuhi dengan bunga bakung.

 

tari seblang
Sumber : KOMPAS.COM/Ira Rachmawati

 

Wilayah berhutan ini akan dibangun pemukiman. Lalu, prajurit kerajaan membersihkan bunga bakung yang memenuhi wilayah tersebut. Walaupun begitu, ada satu pohon besar yang tersisa di situ dengan nama Nogosari. Tidak ada yang bisa menebang pohon itu. Konon katanya, pohon ini ditempati sembilan dayang penunggu. Sembilan dayang ini bersedia pindah jika dijanjikan kesenian yang harus ditampilkan tiap tahunnya.

tari seblang
Sumber : KOMPAS.COM/Ira Rachmawati

Dayang ini pun akhirnya dipindahkan ke gunung Bakungan di Bali, gunung Purwo, gunung Sembulungan, dan beberapa daerah lainnya. Setelah dipindahkan, pohon ini pun akhirnya bisa ditebang dan bisa dijadikan pemukiman hingga sekarang.

 

Baca juga : Ssst, Banyuwangi Punya Hutan “Lord of The Rings” nih!

 

Dari sinilah, tari Seblang pun lahir. Tari ini sangatlah senyap tanpa suara. Seblang, berasal dari kata “Seb” yang berarti diam serta “Lang”, dari “Langgeng”. Jadi, tarian ini harus diam dari awal hingga akhir. Tari ini ditarikan oleh perempuan tua yang sedang dalam keadaan kerasukan, dilakukan saan malam hari, rutin setahun sekali pada bulan Dzulhijjah dalam kalender Islami. Tujuan adanya tari Seblang ini adalah agar desa terhindar dari marabahaya. Penari haruslah berusia tua karena dianggap suci.

 

Dalam setiap babaknya, tari Seblang memiliki simbol-simbol dari kehidupan manusia sejak lahir. Dari bantal tikar, yang merupakan simbol dari pernikahan; boneka yang digendong sebagai simbol anak yang dilahirkan, keris sebagai simbol perlawanan. Lagu yang dibawakan saat tari adalah lagu-lagu dengan bahasa daerah Using, seperti Seblang-seblang, Podo Nonton, Dodol Kembang, Nglamat nglimir, Ugo-Ugo, Nyurung Dayung, dan lainnya.

 

Baca juga : Bingung Mix and Match Kebaya Kutubaru? Inilah Cara Untuk Memakai Kebaya Kutubaru!

 

Yang paling ditunggu-tunggu oleh penonton adalah babak “Adol Kembang” atau dalam bahasa Jawa yang berarti menjual bunga. Penonton akan berebut “Kembang Telon” yang akan mempermudah untuk bertemu jodoh serta melancarkan rejeki. Bunga ini terdiri dari bunga Wongso, bunga Pecari, serta bunga Mawar.

 

Nah, tahun ini akan diselenggarakan sekitar bulan Agustus. Apakah Sahabat Pagi sudah berencana menonton?

 

Aya Prita Belia
Aya Prita Belia
menulis untuk mengingat dan diingat
spot_img

Read More

Related Articles