Beberapa tahun terakhir ini banyak orang menyerukan tentang apapun yang ramah lingkungan karena efek perubahan cuaca yang cukup drastis. Misalnya pengurangan penggunaan kantong plastik dengan kantong kain, sedotan bambu, peralatan makan dari kayu, penggunaan tumblr, dan masih banyak lainnya. Hal ini tak berhenti pada kebutuhan sehari-hari saja, material ramah lingkungan juga berlaku untuk pembangunan sebuah rumah atau bangunan lain. Seperti apa saja mateial ramah lingkungan yang bisa digunakan? Yuk, simak info berikut.
- Ashcrete
Ashcrete dibuat menggunakan abu terbang yang merupakan produk hasil pembakaran batu bara. Ashcrete ini disebut-sebut mampu menggantikan penggunaan semen tradisional dan memiliki daya rekat yang sangat kuat.
Baca Juga : Kelebihan Atap Baja Ringan untuk Bangunan
- Hempcrete
Jika ashcrete terbuat dari hasil pembakaran batu bara, hempcrete terbuat dari serat tanaman hemp yang dicampur dengan kapur sehingga adonannya menyerupai beton. Hempcrete ini bobotnya lebih ringan ketimbang beton pada umumya, namun kuat untuk menahan beban yang berat.
Selain digunakan sebagai material bangunan ramah lingkungan, hemp juga berfungsi sebagai bahan baku pengembangan minyak, serta dan selulosa, serta bahan-bahan yang berguna untuk kebutuhan industri. Hemp merupakan jenis tanaman yang termasuk dalam keluarga Canabis Sativa.
- Jerami
Siapa yang tahu mengenai jerami. Walau sudah banyak yang menggunakannya sejak dahulu, kini jerami kembali menjadi material ramah lingkungan populer yang dipilih banyak orang. Tentunya dengan harga yang cukup murah dan mudah didapat, jerami dapat digunakan sebagai atap rumah atau dinding. Selain itu, menggunakan bahan jerami berfungsi sebagai peredam suara dan isolator panas sehingga membuat penghuni rumah merasa sejuk di siang hari tanpa suara bising dari luar.
Baca Juga : Nike Fit, Aplikasi Agar Pembeli Tak Lagi Salah Ukuran
- Bambu
Banyak rumah bambu yang Anda temui saat pergi ke desa, kan? Namun, pemilihan material ramah lingkungan ini juga merambah pada model bangunan di kota. Tak hanya rumah, kafe atau bangunan lainnya juga memilih bambu untuk material yang digunakan sebagai pengganti kayu. Selain kuta dan dapat menopang beban berat, pemilihan material bambu bisa meningkatkan nilai estetik sebuah bangunan.
Jikalau pada zaman dahulu orang memilih kayu untuk membangun rumah mereka. Kini, Anda bisa memilih baja ringan untuk pembangunan atap rumah. Kenapa? Selain tidak mudah keropos dan anti rayap layaknya kayu, penggunaan atap baja ringan mampu mengurangi permintaan kayu. Selain itu, Anda dapat mendaur ulangnya berkali-kali dan menghemat biaya untuk pembersihan anti rayap.