Hidup melajang alias jomblo mau tak mau membuat seseorang banyak melakukan kegiatannya sendiri termasuk makan. Namun tahukah Anda bahwa kegiatan makan sendiri ini bisa membuat seseorang berisiko tinggi mengalami sindrom metabolik.
Menurut sebuah penelitian, makan sendiri beresiko lebih tinggi terkena darah tinggi, kolesterol dan diabetes. Mereka meneliti 7.725 orang dewasa yang sering makan sendirian dan menemukan bahwa pria yang makan tanpa teman beresiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik, istilah yang menjabarkan situasi seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes.
Baca juga:Â Bahaya Menahan Kentut dan Cara Mengatasinya.
Faktanyam pria punya risiko 45 persen lebih besar terkena obesitas dan 64 persen lebih beresiko mengalami sindrom metabolik. Kaum adam cenderung lebih mudah jatuh sakit ketimbang perempuan yang makan sendirian dua kali sehari. Kaum hawa yang makan sendirian hanya memiliki resiko 29 persen lebih besar ketimbang mereka yang makan bersama teman.
Studi ini dipublikasikan di jurnal Obesity Research and Clinical Practice dan menjadi bagian dari banyaknya penelitian yang menghubungkan rasa kesepian dengan gangguan kejiwaan dan kesehatan, seperti dilansir Bold Sky.
Baca juga:Â Aplikasi Path Ucapkan Selamat Tinggal
Penelitian ini juga ikut memerhatikan faktor usia, kebiasaan merokok dan juga berkaitan dengan status pernikahan mereka.
Hasilnya dikabarkan jika pria yang belum menikah dan lebih sering makan sendiri punya risiko sindrom metabolik tertinggi, lebih dari tiga kali risiko pria yang mengatakan bahwa mereka biasanya makan dengan orang lain atau dengan pasangan mereka.
Yang unik, risiko makan sendiri cenderung tidak terlalu ditemukan pada wanita. Jikapun ditemukan, biasanya angkanya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan risiko pada pria. Peneliti menemukan bahwa hal ini ternyata berkaitan dengan status ekonomi dan gaya hidup orang yang diteliti.
Baca juga:Â Kabut Asap Kembali Menganggu Warga Palangkaraya
“Faktor gaya hidup seperti pola makan dan stres dapat meningkatkan sindrom metabolik. Makan sendiri dapat meningkatkan risiko stres sehingga memicu peningkatan sindrom metabolik,” ujar peneliti dilansir Nypost.
Sebagai solusinya peneliti menyarankan siapapun untuk meluangkan waktu berkumpul dengan keluarga atau teman saat makan sehingga dapat meningkatkan suasana hati dan menghalau stres yang jadi penyebab peningkatan risiko sindrom metabolik.