Siapa yang tak tergoda dengan jajanan mungil yang berwarna-warni tersebut? Jajanan pasar ini, sering sekali ditemui di pasar tradisional dengan alas daun pisang. Dengan beragam jenis dan bentuk, jajanan pasar ini diletakkan dalam satu wadah yang kemudian ditaburi kelapa dan gula jawa cair.
Warna-warni jajanan pasar ini tentu akan menarik perhatian siapa saja yang memandangnya. Jajanan yang dicap sebagai simbol sebuah kuliner tradisional dan jadul ini umumnya terdiri dari klanting, lupis, ketan, dan juga getuk. Tiap-tiap dari jajanan pasar tersebut merefleksikan sebuah kebhineka tunggal ikan-an dalam satu alas daun pisang.
Dahulunya, jajan pasar ini merupakan sebuah kudapan untuk masyarakat kelas atas. Sebut saja, kaum priyayi, sebuah nama untuk menyebut kaum bangsawan di Indonesia pada jaman sebelum merdeka. Kemeriahan dari suatu pesta atau acara kerajaan tentu ditandai oleh keberadaan kudapan manis ini.
Maka dari itu, hingga sekarang masyarakat masih sering menghadirkan jajanan pasar seperti klanting, lupis, dan kawan-kawannya dalam sebuah tempeh besar yang berlapis daun pisang di acara-acara penting. Ada banyak filosofi yang turun temurun diwariskan dalam sebuah kudapan mungil tersebut.
Bernostalgia Dengan Jajanan Pasar
Tentu saat menggigit manisnya klanting, bisa diingat berbagai memori yang bersarang di otak kita. Namun, keberadaan jajanan pasar ini sudah mulai langka ditemukan. Kudapan tradisional ini makin tergerus oleh kudapan-kudapan modern dengan kandungan MSG yang tinggi. Namun, bukan berarti jajanan tradisional ini akan segera punah, tentu tidak.
Kini ada banyak gerakan untuk memberikan kudapan-kudapan jadul ini sentuhan modernisasi. Misalnya, untuk mencicipi jajanan pasar lengkap kini kalian tidak perlu lagi harus bangun pagi-pagi untuk ke pasar tradisional, cukup pesan secara online saja. Selain itu, jajanan pasar ini juga hadir dalam packaging yang manis sehingga bisa menjadi bingkisan istimewa untuk acara penting kalian lo.
Klanting mengusung kembali bagaimana lezatnya kudapan jadul ini bisa kembali bersaing di tengah jaman modern. Satu set jajan pasar ini dibungkus rapi dalam sebuah besek mungil dan diberi sabuk kertas.
Dengan tampilan yang manis serta warna-warni yang menggoda, siapa sih yang ga kangen sama jajanan pasar yang satu ini? Klanting mencoba untuk mengetuk pintu memori masyarakat yang dahulunya mencintai klanting, lupis, gethuk, dan kawan-kawannya dalam sebuah wajah yang baru.
Baca artikel inspiratif lainnya:
Mencicipi Roti John, Roti Sandwich Panjang Beraneka Ragam Topping