Bekerja kini umumnya adalah 8 jam dalam sehari. Datang pagi dan pulang saat petang. Belum lagi dengan beban kerja yang cukup menyita pikiran. Sebagian orang merasa bosan dan menyita waktu. Terutama bagi yang sudah berkeluarga. Untuk itu, kerja fleksibel kini menjadi manfaat yang paling dicari oleh para orang tua yang bekerja.
Survei dari Regus, sebuah penyedia ruang kerja global terbesar di dunia, menemukan bahwa 85% orang tua yang bekerja akan meninggalkan manfaat kerja lainnya agar dapat bekerja secara fleksibel. Sisanya mempercayai bahwa manfaat yang paling penting adalah adanya keseimbangan yang lebih baik antara kehidupan dan pekerjaan.
Baca Juga : Jakarta Jadi Kota Tepat untuk Para Singlelillah
Kini banyak muncul ruang kerja fleksibel, atau yang akrab disebut sebagai co-working. Tempat tersebut menawarkan individu atau karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa datang ke kantor. Pertumbuhan ruang kerja fleksibel akan membuat banyak orang mampu mengakses ruang kerja di mana pun mereka berada.
Apa sih manfaat utama yang ditawarkan oleh ruang kerja fleksibel? Aksesibilitas. Maksudnya, para pengguna ruang kerja fleksibel tidak perlu menghabiskan banyak waktu di perjalanan dan dapat bekerja lebih dekat dengan rumah.
Hasil survei tim Regus menemukan bahwa orang tua yang bekerja sangat ingin menghabiskan waktu bersama keluarga dan bukan di perjalanan (71%), serta menghabiskan waktu untuk diri sendiri (38%).
Oleh karena itu, pihak perusahaan juga perlu mempertimbangkan hal ini. Ketika bekerja secara fleksibel menjadi prioritas utama para orang tua yang bekerja, apabila mereka nggak menemukan hal tersebut di perusahaan tempat mereka bekerja saat ini maka ada kemungkinan mereka akan pindah.
Baca Juga : Aplikasi Path Ucapkan Selamat Tinggal
96% dari para orang tua yang bekerja tersebut menyatakan mereka ingin bekerja untuk perusahaan yang menyediakan pilihan kerja fleksibel. Ada pula yang menyatakan bahwa mereka bersedia memilih pekerjaan lain jika ada yang menawarkan pekerjaan dengan lokasi kerja yang lebih fleksibel.
Kerja fleksibel – Bagaimana memaksimalkan pilihan fleksibel
Beralih menjadi pekerja fleksibel dapat membawa perubahan besar dalam kualitas hidup orang tua yang bekerja. Nah, tim Regus mempunyai tips unggulan bagi para orang tua yang bekerja dan ingin beralih menjadi pekerja fleksibel. Apa saja tipsnya?
Negosiasikan dengan perusahaan
Meyakinkan perusahaan untuk memberikan manfaat pilihan kerja yang fleksibel salah satunya bisa dengan cara menukar manfaat yang tidak digunakan dengan pilihan fleksibel. Sebuah survei menyatakan 85% orang tua yang bekerja bersedia tetap bekerja ketika jam makan siang atau meninggalkan manfaat lain seperti keanggotaan ruang kebugaran perusahaan agar bisa bekerja dengan fleksibel.
Baca Juga : Kabut Asap Kembali Ganggu Warga Palangkaraya
Berpikir kreatif mengenai lokasi kerja
Waktu perjalanan nggak melulu menyangkut waktu yang dihabiskan untuk perjalanan dari rumah ke kantor, lho. Jika kondisi menuntut kita untuk dekat dengan sekolah, tempat penitipan anak, atau dekat dengan klien daripada kantor utama, pilihan bekerja secara fleksibel bisa solusi.
Buang perasaan ‘presenteeism’
Bagi orang tua yang bekerja, jam kerja dari jam 09.00-17.00 tidak sesuai dengan waktu kegiatan anaknya. Co-working space lahir dari adanya fleksibilitas para pekerja berkat teknologi terkini. Untuk memaksimalkan cara kerja yang fleksibel, mengatur jam kerja itu penting. Misalnya mulai dan selesai belakangan atau sebaliknya.
Sikapi kerja fleksibel dengan luwes
Menggunakan co-working space di kondisi darurat bisa menjadi pilihan apabila kita nggak bisa menjadi pekerja fleksibel penuh waktu. Meski menjadi pekerja fleksibel penuh waktu pun, alangkah baiknya bila kita tau kapan harus memanfaatkan co-working space untuk bekerja.
Bagaimana, Sahabat Pagi? Semoga ulasan kali ini menginspirasi, ya! Let us know what you think about it by leaving a comment down below.
Baca Juga : PKUR YBM BRI Wujudkan Kemandirian Ekonomi Kaum Disabilitas